Pages

Pages

Tuesday, November 4, 2014

Jambu Kristal


Jambu yang renyah sampai ke kulitnya adalah keistimewaan Jambu Kristal, jambu introduksi dari Taiwan ini memang top, didaulat sebagai jambu tanpa biji (meski sebenarnya masih ada) maka jambu ini mampu menggantikan jambu Sukun yang lelet dalam berbuah, ukurannya juga jumbo dan manisnya sampai 12 briks maka tak heran harga buahnya ada di urutan paling atas untuk kategori jambu biji.
Pohon dan daun tanaman ini seperti jambu biji pada umumnya, namun dari segi buah akan kelihatan istimewa jika dibelah. Biji relatif sedikit, sehingga mudah untuk dikonsumsi dari pada jambu biji Bangkok ataupun Getas Merah yang lebih dulu populer.
Satu lagi kelebihannya, tanaman rajin berbuah dan tingkat kerontokan buah tidak banyak seperti jambu sukun merah. Berat buah bisa mencapai 500 gr bahkan bisa lebih bila dengan perawatan intensif. Dengan karakter buah yang renyah dan menyegarkan untuk beberapa tahun mendatang jambu kristal masih bisa diterima dan ditunggu-tunggu konsumen di tanah air.
Ketinggian tempat tumbuhnya hingga 1.000 m di atas permukaan laut. Tanah yang baik untuk pertumbuhannya ialah jenis tanah berpasir, gembur, serta banyak mengandung unsur organik. Meskipun demikian, di tanah yang berat dan liatpun jambu air masih bisa tumbuh baik. Kedalaman air tanah yang baik antara 50-200 cm. Derajat keasaman tanahnya berkisar antara 4-8. Curah hujan optimum tidak kurang dari 2.000 mm per tahun atau sekitar 7-12 bulan basah.
Pemupukan dan Pemeliharaan Jambu Biji Kristal
Karena pembungaan terjadi pada pucuk yang baru muncul, pola pembuahannya sesuai dengan pola pertumbuhan serentak daun-daunnya. Pada pemeliharaan secara minimum di daerah-daerah tropik sering terjadi adanya panen raya dan panen tambahan yang jumlahnya sedikit, yang bertalian dengan banyak atau sedikitnya daun yang tumbuh secara serentak. Penatalaksanaan mungkin ditujukan untuk memaksimalkan panen raya dan memapankan daur pembuahan yang kurang dari setahun. Untuk itu pohon dipangkas dan dirompes segera setelah panen untuk merangsang munculnya daun secara serentak yang akan menghasilkan buah untuk musim berikutnya. Mengingat masa dari pembungaan sampai panen adalah 14–20 minggu, yang bergantung kepada kultivarnya maka daur pertumbuhannya 7-9 bulan.
Di Thailand, pengairan selama musim kering dan pemangkasan ringan yang berulang ulang dilakukan untuk mernacu keluarnya pucuk pembungaan agar produksi dapat berlangsung sepanjang tahun. Jika panen didaurkan, sebagian besar pupuk diberikan sebagai pupuk dasar pada akhir saat panen, dan jika perlu ditambah dengan pemupukan lewat daun.
Jika pohon dipanen terus menerus, pupuk diberikan dalam beberapa dosis kecil. Tahap pupuk daun minimal adalah kira-kira: 1,65% N, 0,26% P, 1,4% K, 1,25% Ca, dan 0,3% Mg. Pada pohon muda yang subur, cabang-cabang utama dapat dibengkokkan ke arah bawah dan dipangkas untuk merangsang berseminya tunas tunas lateral.
Pada awal musim berbuah berikutnya beberapa cabang yang subur dipotong untuk membiarkan terbentuknya struktur pohon terbuka. Jika pohon berbuah dengan baik, cabang-cabangnya akan cepat menjadi dewasa sehingga cabang-cabang yang menggantung dipangkas agar tinggal ranting-ranting muda.
Di Thailand, buah jambu biji dibungkus setelah dilakukan penjarangan. Perlakuan ini akan mempertinggi kualitas buah dan melindunginya dari serangan lalat buah. Walaupun begitu, karena digunakan kantung plastik yang akan mengembunkan uap air di dalamnya, buah harus dipanen dalam keadaan masih hijau untuk mencegah pembusukan. Di Filipina digunakan kantung kertas untuk keperluan tersebut.

No comments:

Post a Comment